Proses Pembuatan Film Animasi 2D

Proses Pembuatan Film Animasi 2D

Sutradara (Director)
Bertugas mengarahkan dan memimpin projek film. Director animasi harus mengerti betul secara teknis dalam pembuatan film animasi.



Scriptwritter
Menerjemahkan ide naskah kedalam bahasa visual gambar atau scenario.



Storyboard
Memvisualisasikan screenplay menjadi gambar-gambar yang tersusun sebagai panduan pembuatan film.

Layouter
Memindahkan adegan dalam storyboard ke dalam ukuran gambar yang sebenarnya. Komponen gambar yang ada pada layout antara lain gambar awal, tengah dan akhir serta backround dan foreground. 



Key Animator
Menambahkan gambar yang ada pada layout menjadi gambar kunci gerakan dari setiap adegan, contoh memakai format 24 frame per second seorang key animator akan menggambar kunci (utama) gerakan / animasi 5 sampai 7 gambar. Disertakan juga keterangan adegan berupa rumus timeing dalam dop sheet.


In Beetweener
Menambahkan gambar yang telah di buat oleh key animator. Seorang In beetweener selain memiliki pengetahuan gambar terutama anatomi gambar juga memilki kecepatan dalam menggambar.


Coloring Artist
Setelah semua tahapan gambar dilakukan kemudian proses scaning. Hasil scan gambar kemudian di warnai oleh seorang coloring artis. Sebagai panduan warna biasanya diambil dari karakter development yang telah dibuat terlebih dahulu.

Background Artist
Pembuatan background (latar belakang) dan foreground (latar depan) dilakukan seorang background artis yang menguasai ruang pandang tiga dimensi. Bakground sangat memilki pengaruh besar pada hasil karya film animasi selain gambar menjadi lebih ril suasana film akan berasa lebih hidup.
Checker
Fungsinya sebagai koreksi atau line test dari pada gambar yang akan di olah computer. Sasarannya adalah mengecek garis-garis yang belum konsisten dan memastikan semua gambar sudah sesuai dengan kebutuhan satu gerakan animasi yang di buat.

Compossite
Tahapan pewarnaan sebuah adegan sudah selesai, frame- by frame kemudian di composite atau di gabungkan dengan background, foreground untuk menjadi sebuah gerakan animasi yang fantastik. Seorang composite bisa menggunakan panduan dop sheet yang dibuat oleh key  animator mengenai durasi yang di butuhkan. Selain itu juga dilakukan lipsynk jika dalam adegan tersebut terdapat dialog.
 
Sound Dan Dubbing
Sound  bisa berupa effect, arrangement dan dubbing atau pengisian suara karakter. Talent atau pengisi suara pada setiap karakter kartun merupakan ruh  dalam film animasi.

Editor
Setelah semua adegan melalui proses composite sekarang giliran seorang editor untuk menjadikan sebuah film animasi siap dikemas dalam sebuah kemasan yang menarik sesuai kebutuhan atau outputnya. Editor menggabungkan semua scene yang di perlukan dalam sebuah film. Memotong bagian-bagian yang tidak diperlukan , memberi sound effect, arrangement dubbing hingga titling. 




Share on Google Plus

About Rakha Wahyu

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar :