Prabu Majapahit Sri Rajasanagara berniat mempersunting Dyah Pitaloka putri sang Prabu Maharaja Sunda. Keinginan Prabu Hayam Wuruk ini disambut baik oleh Prabu Linggabuana . Berangkatlah rombongan kerajaan Sunda dipimpin langsung oleh Maharaja beserta kurang dari tigaratus pengiring. Kemudian berkemah di alun-alun Bubat yang terletak di sebelah utara ibukota Majapahit.
Sesungguhnya, kesepakatan kedua kerajaan besar itu bahwa Dyah Pitaloka akan di peristri (resmi) oleh Prabu Majapahit. Entah kenapa perjanjian itu berubah, puteri mahkota Sunda harus diserahkan sebagai istri persembahan kepada Prabu Majapahit.
“ walau pun darah akan mengalir bagaikan sungai di medan Bubat ini, namun kehormatanku dan semua kesatria Sunda tidak akan membiarkan penghianatan terhadap negara dan rakyatku. Karena itu janganlah kalian bimbang !” pesan maha Prabu Sunda. Maha patih Gajahmada memimpin langsung pasukan perang Majapahit. Semua orang Sunda gugur di medan Bubat, tak kuasa membendung ribuan tentara Majapahit. Termasuk sang putri Dyah Pitaloka yang melakukan mati-bela.
1 komentar :
satu langkah lagi menuju maha karya
Posting Komentar